This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Monday, January 31, 2011

Valley of Wolves : Palestine

Ada berani ?

Counter Islam-phobia..



Valley of Wolves : Palestine

Valley of Wolves : Palestine , sebuah filem Turki yang membuatkan Israel dan sekutu-sekutunya tak senang duduk . Kalau selama ini Islam sering dikaitkan dengan terrorisme dalam kebanyakan filem-filem anjuran barat , filem ini muncul ditengah-tengah kehangatan peristiwa serangan keatas Mavi Marmara dengan membawa mesej-mesej kemanusiaan , dan mesej anti terroris yang sebenar iaitu zionis laknatullah .

Filem tahap 'must watch' ini merupakan sekuel Valley of Wolves yang sentiasa mengkritik dasar Amerika dan sekutunya . Sirinya sebelum ini bejudul Iraq , juga membawa momentum yang sama dengan mengkritik penjajahan Amerika keatas Iraq . (wiki)

Valley of Wolves : Iraq (released 2006) & Palestine (released 2011)

Berdasarkan trailer nya , filem ni dilihat bakal mencetuskan kontroversi . Menceritakan situasi-situasi menjejak komando yang bertanggungjawab terhadap serangan ke atas mavi marmara , tentu menggambarkan komando Zionis sebagai watak antagonis . Sebelum ditayangkan lagi , filem ini telah pun mendapat kritikan sebagai filem yang anti-semitic daripada pelbagai pihak terutamanya yang pro-israel .

Namun...ada aku kesah ...


Jom , hangatkan keriangan anda dengan trailer " Valley of wolves : Palestine "



Dialog paling aku suka dalam trailer neyh ,

Askar : Why did you come to israel ?

Hero : I didn't come to israel , I CAME TO PALESTINE !




Erdogan : " saya berani . anda ? "


Sources :-
wiki
kutlar (kalo leh kecek turkish)

Kepimpinan Islam akan Kembali


Assalamualaikum ikhwah dan akhawat sekalian,


Sunnatullah atau Hukum Allah yang berlaku dalam kehidupan di dunia mengambil bentuk yang berbagai.

Di antaranya adalah seperti :

1. Benda yang dilempar ke atas mestilah jatuh ke bawah.

2. Manusia yang lapar dan haus bererti perlu makan dan minum untuk menghilangkannya.

3. Seseorang yang ditetak tangannya niscaya akan terluka dan berdarah.

4. Allah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan: ada siang ada malam, ada panas ada dingin, ada sehat ada sakit, ada senang ada susah, ada lapang ada sempit, ada kaya ada miskin, ada menang ada kalah.

Selain contoh-contoh di atas masih banyak lagi bentuk sunnatullah yang berlaku di atas muka bumi ini.


Di sudut lain, ada pula sunnatullah yang berlaku yang mempunyai kaitan dengan sekumpulan manusia, suatu kaum atau suatu umat.


Contohnya seperti berikut :
  1. Allah tidak akan membinasakan suatu kaum sebelum dikirim terlebih dahulu seorang Nabi atau Rasul dariNya yang berfungsi untuk memberikan teguran dan peringatan kepada kaum tersebut.
  2. Allah tidak akan membiarkan adanya suatu kaum yang berlaku sewenang-wenangnya terhadap kaum-kaum lainnya kecuali Allah akan hadirkan sekelompok manusia lainnya yang berfungsi menjadi pengimbang atas kelompok yang berlaku zalim tersebut.

Ini dikenali dalam istilah Islam sebagai "Sunnah At-Tadaafu' " (Sunnatullah dalam hal konflik atau pertentangan antara umat manusia).


Selain itu ada satu lagi sunatullah yang bernama "Sunnah At-Tadaawul" (Sunnatullah dalam hal pergantian giliran kepimpinan).


Perkara ini boleh kita temui dalam sebuah ayat yang berbunyi seperti berikut :


"Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia..." (QS Ali Imran : 140)

Terjemahan lengkap ayat di atas ialah :

"Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membezakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebahagian kamu dijadikanNya (gugur sebagai) syuhada’. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim." (QS Ali Imran : 140)


Agar umat Islam benar-benar memahami dan menghayati "Sunnah At-Tadaawul" , maka melalui ayat ini Allah mengaitkannya dengan kejadian perang Uhud yang dialami oleh kaum muslimin.

Perang Uhud merupakan perang kedua setelah perang Badar. Di dalam perang Badar para sahabat meraih kemenangan padahal mereka hanya berjumlah 313 orang melawan kaum kafir musyrik Quraisy yang berjumlah 1000 orang sedangkan dalam perang berikutnya, iaitu perang Uhud, kaum muslimin pada tahap awal peperangan sesungguhnya telah meraih kemenangan.

Namun, apabila pasukan pemanah meninggalkan pos pertahanan mereka di bukit Uhud, maka situasinya berubah sama sekali. Allah akhirnya mengizinkan kemenangan berada di pihak kaum kafir musyrik Quraisy sedangkan Nabi saw dan para sahabatnya menderita kekalahan.



Sehingga Allah swt berfirman :

"Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka (penderitaan kekalahan), maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka (penderitaan kekalahan) yang serupa."

Mengapa Allah perlu membiarkan kaum muslimin menderita kekalahan?
Mengapa sebaliknya Allah mengizinkan kaum kuffar musyrik Quraisy mendapat kemenangan?

Allah swt sendiri menjelaskannya :



PERTAMA : Allah ingin mempergilirkan kemenangan dan kekalahan di antara manusia.

Kejayaan dan kehancuran ingin digilir di antara manusia. Itulah tabiat dunia. Dalam dunia yang fana ini :


  1. Tidak ada perkara yang bersifat kekal dan abadi.
  2. Tidak ada pihak yang terus-menerus menang.
  3. Tidak ada kelompok yang terus-menerus kalah.

Semua akan mengalami giliran yang silih berganti. Orang-orang yang berimanpun, tanpa kecuali, akan mengalami keadaan yang silih berganti di dunia kerana bukan semata-mata dengan keimanan lalu seseorang atau sesuatu kelompok manusia mesti sentiasa menang.

Tanpa pernah mengalami kekalahan, bagaimana mungkin seseorang atau sekelompok manusia akan menghargai dan mensyukuri kemenangan?



KEDUA : Allah hendak memisahkan dan membezakan orang yang beriman dengan orang yang kafir.

Dengan mengalami kemenangan dan kekalahan, maka akan terlihatlah :


  1. Siapakah orang yang pandai bersyukur ketika menang.
  2. Siapakah pula yang pandai bersabar di kala mengalami kekalahan.

Begitulah pula sebaliknya di mana akan terlihat siapakah orang yang lupa diri di kala menang dan siapa yang berputus-asa ketika kalah.



KETIGA : Melalui pengalaman silih bergantinya kemenangan dan kekalahan Allah hendak memberi peluang orang-orang ynag beriman untuk meraih bentuk kematian yang paling mulia, iaitu mati syahid.

Allah berkehendak mencabut nyawa orang-orang yang beriman sebagai para syuhada’ yang ketika berpisah ruh dari jasadnya, maka ruh mulia tersebut akan terus dijemput oleh burung-burung syurga.

Berdasarkan perkara di atas, maka perjalanan sejarah umat Islam boleh dilihat sebagai :

  1. Sebuah perjalanan panjang yang diwarnai oleh silih bergantinya pengalaman kemenangan dan kekalahan umat ini ke atas kaum kafir.
  2. Silih bergantinya kejayaan dan kehancuran umat.
  3. Kadang-kadang ada masanya orang-orang beriman memimpin umat manusia, namun ada masanya juga orang-orang kafir yang memimpin umat manusia.

Maka, sudah barang tentu pada masa di mana orang beriman memimpin masyarakat, maka berbagai program dan aktiviti sepatutnya lebih bercirikan "rasa syukur" akan nikmat kemenangan yang sedang dialami.

Sebaliknya, ketika kaum kafir yang memimpin umat manusia, maka sudah sepatutnya orang-orang beriman mengisi perjalanan hidupnya dengan dominasi "sikap sabar" di atas kekalahan yang sedang dideritainya.

Jadi bagaimanakah keadaan realiti kita dewasa ini?

Cuba kita kembali perhatikan hadits panjang dari Nabi saw yang membicarakan persoalan

"Ringkasan Sejarah Umat Islam di Akhir Zaman."

"Muncul fasa Kenabian di tengah kamu selama masa yang Allah kehendaki, kemudian Allah mencabutnya ketika Allah menghendakinya. Kemudian muncul fasa Kekhalifahan mengikuti manhaj (cara/metod/ sistem) Kenabian selama masa yang Allah kehendaki, kemudian Allah mencabutnya ketika Allah menghendakinya. Kemudian muncul fasa Raja-raja yang menggigit selama masa yang Allah kehendaki, kemudian Allah mencabutnya ketika Allah menghendakinya. Kemudian muncul fasa Penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak selama masa yang Allah kehendaki, kemudian Allah mencabutnya ketika Allah menghendakinya. Kemudian muncul fasa Kekhalifahan mengikuti manhaj (cara/metod/ sistem) Kenabian. Kemudian Nabi saw diam." (HR Ahmad)

Jadi, berdasarkan hadits di atas, "Ringkasan Sejarah Umat Islam di Akhir Zaman" terdiri dari 5 fasa atau zaman :


FASA I : KENABIAN

Di fasa ini umat Islam mengalami perjuangan selama 13 tahun sewaktu di Makkah sebelum hijrah ke Madinah di bawah kepimpinan orang-orang kafir dan 10 tahun berjuang di Madinah sesudah hijrah dari Makkah di bawah kepimpinan Nabi Muhammad saw yang memimpin masyarakat terus di bawah bimbingan Allah melalui Kitabullah, Al-Qur'an Al Karim.

Jadi di fasa pertama perjalanan sejarah umat Islam terjadi dua keadaan yang sangat berbeza. Pada separuh fasa pertama Nabi saw dan para sahabat mengalami keadaan di mana yang memimpin ialah kaum kafir musyrik. Sehingga generasi awal umat ini mengalami kekalahan yang menuntut kesabaran luar biasa untuk dapat bertahan menghadapi sikap hidup jahiliyah yang berlaku.

Namun pada separuh kedua fasa pertama ini, sesudah hijrah ke Madinah, kaum muslimin justeru semakin hari semakin kukuh kedudukannya sehingga Allah taqdirkan mereka menikmati kejayaan di tengah masyarakat jazirah Arab sehingga kaum musyrikin Arab pada masa itu akhirnya tunduk kepada kepimpinan orang-orang yang beriman.


FASA II : KEKHALIFAHAN MENGIKUT MANHAJ (CARA/METOD/ SISTEM) KENABIAN

Di fasa ini, umat Islam menikmati 30 tahun kepimpinan para Khulafa’ Ar-Rasyidin terdiri dari para sahabat utama iaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Al Khattab, Othman bin Affan dan Ali bin Abi Talib radhiyallahu 'anhum ajma'iin.

Sepanjang fasa ini boleh dikatakan umat Islam mengalami masa kejayaan, walaupun sejarah mencatat pada masa kepimpinan khalifah Othman dan Ali, sudah mulai muncul gejala pergolakan sosial-politik di tengah masyarakat yang mereka pimpin.

Namun secara umum boleh dikatakan bahwa orang-orang yang berimanlah yang memimpin masyarakat. Orang-orang kafir dan musyrikin tidak diberi kesempatan untuk berjaya sedikitpun. Hukum Allah tertegak dan hukum jahiliyah buatan manusia tidak berlaku.


FASA III : RAJA-RAJA YANG MENGGIGIT

Di fasa ini, umat Islam menikmati selama 13 abad kepimpinan orang-orang yang beriman.

Para pemimpin pada masa itu digelar khalifah. Sistem sosial dan politik yang berlaku disebut Khilafah Islamiyah berdasarkan hukum Al-Qur'an dan As-Sunnah An-Nabawiyyah. Namun mengapa Nabi saw menyebutnya sebagai fasa para raja-raja?

Ini kerana apabila seorang khalifah wafat maka yang menggantinya mestilah anak keturunannya. Demikianlah seterusnya. Ini berlaku samada pada masa kepimpinan Daulah Bani Umayyah, Daulah Bani Abbasiyah mahupun Kesultanan Usmaniah Turki.

Walaubagaimanapun, umat Islam masih boleh dikatakan mengalami masa kejayaan, kerana para Khalifah di fasa ketiga merupakan Raja-raja yang Menggigit, ertinya masih "menggigit" Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Tentunya tidak sama baiknya dengan kepimpinan para Khulafa Ar-Rasyidin sebelumnya yang masih "menggenggam" Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Ibarat mendaki bukit, tentulah lebih selamat dan pasti bila talinya digenggam daripada digigit tetapi secara umumnya di fasa ketiga ini, Hukum Allah tertegak dan hukum jahiliyah buatan manusia tidak berlaku.



FASA IV : RAJA-RAJA ATAU PENGUASA-PENGUASA YANG MEMAKSAKAN KEHENDAK (DIKTATOR)

Sesudah berlalunya fasa ketiga pada tahun 1924, mulailah umat Islam menjalani fasa di mana yang memimpin adalah penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak mereka.

Inilah fasa di mana kita hidup sekarang ini. Kita saksikan bahwa para penguasa di era moden ini memimpin dengan memaksakan kehendak mereka sambil melupakan dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya.

Samada pemerintahan itu disebut republik mahupun kerajaan beraja, suatu perkara yang pasti ialah semua yang berkuasa tidak mengembalikan urusan kehidupan sosial bermasyarakat dan bernegara kepada hukum Al-Qur'an dan As-Sunnah An-Nabawiyyah.

Manusia dipaksa tunduk kepada sesama manusia dengan memperlakukan hukum buatan manusia yang penuh dengan keterbatasan dan kepentingan peribadi seraya mengabaikan hukum Allah Yang Maha Adil.

Hukum jahiliyah buatan manusia dilaksanakan dan tegak di mana-mana sedangkan hukum Allah ditinggalkan dan tidak diambil berat.

Maka kita dapat simpulkan bahwa fasa keempat merupakan fasa kemenangan bagi kaum kafir dan kekalahan bagi orang-orang yang beriman.

Inilah fasa yang paling mirip dengan separuh pertama fasa pertama di mana Nabi saw dan para sahabat berjuang di Makkah sementara kekuasaan jahiliyah kaum kafir musyrik mendominasi di tengah-tengah masyarakat.

Dunia menjadi porak peranda di samping sarat dengan berbagai fitnah. Nilai-nilai jahiliah moden mendominasi kehidupan. Para penguasa mengurus masyarakat bukan dengan bimbingan wahyu Ilahi melainkan hanya berdasarkan hawa nafsu peribadi dan kelompok.

Dalam fasa inilah tertegaknya Sistem Dajjal. Berbagai cabang kehidupan umat manusia diatur dengan nilai-nilai Dajjal. Setiap urusan dunia dikelolakan dengan nilai-nilai materialisma, liberalisma dan sekularisma dalam semua bidang kehidupan termasuk politik, sosial, ekonomi, budaya, media, pendidikan, undang-undang, keselamatan, ketenteraan bahkan keagamaan. Masyarakat kian dijauhkan dari pola hidup berdasarkan manhaj Kenabian.

Nabi saw bersabda meramalkan bahwa tidak ada fitnah yang lebih dahsyat semenjak Allah swt ciptakan manusia pertama sehingga datangnya hari Kiamat selain fitnah Dajjal.

"Allah tidak menurunkan ke muka bumi (sejak penciptaan Adam as hingga hari Kiamat) fitnah yang lebih dahsyat dari fitnah Dajjal." (HR Thabrani)

Umat Islam yang menjalani fasa keempat ketika ini mesti mempersiapkan diri untuk menghadapi kemunculan fitnah paling dahsyat iaitu fitnah Dajjal.



Hidup di fasa keempat, iaitu fasa kepimpinan para "Mulkan Jabriyyan" (para penguasa yang memaksakan kehendak), merupakan hidup yang penuh cabaran.



Pada fasa ini Allah memberikan giliran kepimpinan umat manusia kepada pihak kuffar. Allah menguji kesabaran kaum muslimin menghadapi kepimpinan para penguasa yang memaksakan kehendak mereka serta mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya.

Sistem hidup yang mereka tawarkan merupakan sistem yang jauh dari nilai-nilai keimanan bahkan didominasi oleh nilai-nilai kekufuran.



Inilah zaman yang sarat dengan fitnah. Keterlibatan seorang muslim dalam aspek kehidupan moden manapun sangat berpotensi untuk mendatangkan dosa bagi dirinya. Rangkaian fitnah yang sedemikian hebat akan mencapai kemuncaknya kepada puncak fitnah iaitu ‘Fitnah Dajjal’.



Barangsiapa yang sanggup menyelamatkan dirinya dari rangkaian fitnah sebelum munculnya ‘Fitnah Dajjal’ akan berpeluang untuk selamat pula pada ketika munculnya ‘Fitnah Dajjal’.


Demikianlah peringatan Nabi saw :


"Suatu ketika hal ehwal Dajjal dibicarakan di hadapan Rasulullah saw. Kemudian beliau bersabda: "Sungguh fitnah yang terjadi di antara kamu lebih aku takuti dari fitnah Dajjal, dan tiada seorang yang dapat selamat dari rangkaian fitnah sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula darinya (Dajjal). Dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini (baik kecil mahupun besar) kecuali dalam rangka menyongsong kedatangan fitnah Dajjal." (HR Ahmad)



Demikian pula sebaliknya, barangsiapa ketika rangkaian fitnah dalam berbagai dimensi kehidupan manusia sedang menjadi gejala kemudian ia terjebak ke dalamnya, maka dikhuatiri pada ketika puncak fitnah muncul ia akan terjebak pula untuk menjadi pengikut bahkan hamba Dajjal, Na'udzubillahi min dzaalik.



Ramai manusia dewasa ini yang tidak peduli akan puncak fitnah yang bakal datang di akhir zaman. Pada mereka, Dajjal menjadi fenomena yang dianggap sekadar ‘mitos’. Bahkan ramai yang menganggap Dajjal tidak ada sehingga ramai pula manusia yang melupakannya dan tidak pernah peduli untuk membincangkannya.



Ketika pengabaian ini berlaku di kalangan orang awam, ia sudah menjadi suatu masalah. Namun realitinya lebih jauh daripada itu.



Bahkan kita menyaksikan ketika ini, para pemberi peringatan seperti para muballigh, penceramah, ustaz dan kebanyakan ulama’ tidak lagi peduli untuk memperingatkan umat akan bahaya ‘Fitnah Dajjal’

.



Padahal apabila kedua gejala ini sudah mulai tersingkap, maka Nabi saw justeru mengatakan

bahwa pada saat seperti itulah Dajjal bakal keluar.



"Dajjal tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para Imam meninggalkan untuk mengingatkannya di atas mimbar-mimbar." (HR Ahmad)



Nabi saw bersabda bahwa pada saat kebanyakan orang awam melupakan perkara Dajjal dan para Imam tidak lagi memperingatkan umat akan bahaya ‘Fitnah Dajjal’, maka ketika itulah Dajjal bakal keluar.



Realiti dunia kita dewasa ini sudah memaparkan kedua-dua fenomena tersebut. Maknanya, sudah sampai masanya kita perlu berwaspada dan berhati-hati dengan kemunculan Dajjal yang bila-bila masa sahaja akan keluar...!



Dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad, Nabi Muhammad saw menjelaskan ciri khas Dajjal kepada umatnya yang belum pernah dijelaskan oleh para Nabi sebelumnya kepada umatnya masing-masing. Beliau menegaskan bahwa Dajjal itu bermata dua namun salah satunya cacat atau buta sehingga yang ada atau yang berfungsi hanyalah satu mata sahaja.



"Dan sesungguhnya Dajjal itu bermata satu; sebelah matanya tidak nampak. Di antara kedua matanya tertulis "kafir" yg boleh dibaca oleh setiap mukmin yg mengerti bacaan/tulisan ataupun tidak." (HR Ahmad)



Hadits di atas mengingatkan kita akan suatu simbol yang tertera pada sekeping wang kertas satu dolar Amerika Syarikat (one dollar note). Di dalamnya kita lihat sebuah gambar yang disebut sebagai "The Great Seal" (Tanda Yang Agung).



Gambar ini penuh dengan makna dan isyarat. Perkataan berbahasa Latin "Novus Ordo Seclorum" bererti the New World Order (Ketetapan Sistem Dunia Baru) sedangkan di atas tulisan tersebut ada gambar piramid yang tidak sempurna kerana bahagian puncaknya terpotong.



Di atas piramid itu ada sebuah segitiga yang berukuran sesuai untuk diletakkan menjadi puncak piramid. Di dalam segitiga tersebut terdapat gambar mata tunggal. Manakala di atas segitiga bermata tunggal itu ada tulisan Latin "Annuit Coeptis" yang bererti "the Eye of Providence has approved of (our) undertakings." (Makhluk Bermata Tunggal telah merestui usaha-usaha kita).



Jika kita tafsirkan gambar di atas, maka ia boleh memberi makna bahwa dunia sedang diarahkan menjadi sebuah sistem yang berstruktur umpama piramid yang belum memiliki puncak atau struktur dunia yang belum mempunyai pemimpin tertinggi.



Namun pemimpin tersebut sedang dinanti-nantikan kehadirannya dan struktur dunia yang dirancang menjadi "The New World Order" tersebut menantikan kedatangan pemimpinnya yang bersimbolkan Makhluk Bermata Satu (Dajjal?).



Keseluruhan usaha-usaha untuk mewujudkan dan menguatkan "The New World Order" merupakan rangkaian usaha untuk meraih keridhaan dan restu dari Makhluk Bermata Satu atau Dajjal. Dengan kata lain, Ketetapan Sistem Dunia Baru ini adalah sebuah projek persembahan yang besar untuk menyambut kedatangan puncak fitnah iaitu Dajjal!



Setiap dimensi kehidupan moden dewasa ini adalah dalam rangka mewujudkan "The New World Order"(Ketetapan Sistem Dunia Baru). Sebuah sistem yang tidak berlandaskan nilai-nilai keimanan bahkan dipengaruhi secara terus oleh nilai-nilai kekufuran, nilai-nilai Dajjal.



Ahmad Thompson, seorang penulis Muslim rakyat Britain jelas menyatakan bahwa dunia moden

semenjak hampir satu abad yang lalu (sejak runtuhnya Khilafah Islamiyah Uthmaniyah yang terakhir) membentuk dirinya menjadi sebuah Sistem Dajjal. Suatu sistem yang penuh dengan nila-nilai Dajjal di mana jika makhluk Dajjal itu muncul pada masa sekarang ini, maka ia akan segera dinobatkan menjadi pemimpin Sistem Dajjal yang telah tersedia.



Inilah yang dikhuatiri oleh Rasulullah saw. Bilamana rangkaian fitnah telah bermunculan menjelang datangnya Dajjal, maka manusia akan mengalami proses pemilihan.



Barangsiapa yang sanggup istiqamah menghindarkan diri dan keluarganya dari rangkaian fitnah tersebut, maka ia bakal terbebas dari puncak fitnah, iaitu Dajjal. Sebaliknya, barangsiapa yang malah ikut serta menyemarakkan rangkaian fitnah sebelum datangnya Dajjal, niscaya ia akan sangat mudah untuk menjadi sasaran tipudaya Dajjal.



Barangsiapa yang tidak mempunyai jiwa yang kritis dan hanya menerima bahkan mendokong "The New World Order", maka ia termasuk mereka yang pada hakikatnya turut menanti-nanti dan menyambut dengan sukacita kedatangan pucuk pimpinan, iaitu Dajjal sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw di dalam haditsnya seperti berikut :



"Suatu ketika hal ehwal Dajjal dibicarakan di hadapan Rasulullah saw. Kemudian beliau bersabda: "Sungguh fitnah yang terjadi di antara kamu lebih aku takuti dari fitnah Dajjal, dan tiada seorang yang dapat selamat dari rangkaian fitnah sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula darinya (Dajjal). Dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini (baik kecil mahupun besar) kecuali dalam rangka menyongsong kedatangan fitnah Dajjal. (HR Ahmad)

Umat Islam sudah menjalani fasa keempat ini selama 86 tahun sejak runtuhnya Khilafah Islamiyyah terakhir. Ini merupakan era paling kelam dalam sejarah Islam di Akhir zaman. Laa haula wa laa quwwata illa billah.

Perkembangan terkini di sesetengah negara Arab memberi petunjuk bahwa sudah berlaku kesedaran massa ke arah kehidupan Islam yang sebenar dan fasa keempat ini lambat laun akan berakhir jua.




Fasa V : KEKHALIFAHAN MENGIKUT MANHAJ (CARA/METOD/ SISTEM) KENABIAN


Walaubagaimanapun kita melihat keadaan umat Islam dewasa ini masih mengalami kekalahan dan kaum kafir dan mereka yang bersekongkol dengannya mengalami kejayaan, namun kita wajib bersikap optimis dan tidak berputus-asa kerana dalam hadits ini Nabi saw mengisyaratkan bahwa sesudah fasa kekalahan umat Islam akan datang fasa kejayaan kembali iaitu fasa kelima di mana bakal tegak kembali kepimpinan orang-orang yang beriman dalam bentuk Kekhalifahan mengikuti manhaj (cara/metod/ sistem) Kenabian.

Marilah kita pastikan diri kita termasuk ke dalam barisan umat Islam yang sibuk mengusahakan tertegaknya fasa kelima tersebut. Jangan hendaknya kita terlibat dalam berbagai program dan aktiviti yang memperkukuhkan fasa keempat atau fasa kepimpinan kaum kuffar di era moden ini.



Yakinlah kita bahwa di sana ada "Sunnah At-Tadaawul" (Sunnatullah dalam hal pergantian giliran kepimpinan).

Apabila kepimpinan kaum kuffar dan mereka yang bersekongkol dengannya ketika ini terasa begitu mencengkam dan menyakitkan, ingatlah selalu bahwa di dunia ini tidak ada perkara yang berterusan dan abadi.

Semuanya bakal silih berganti dan hanya masa yang menentukannya sesuai dengan usaha-usaha maksima umat Islam yang bertepatan dengan kehendak Allah swt.



"Ya Rabb kami, tuangkanlah kesabaran ke atas diri kami, dan kukuhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir". (QS Al-Baqarah : 250)

Ya Allah, jadikanlah kami sebahagian dari golongan mereka-mereka yang berusaha untuk mengembalikan semula kegemilangan fasa kelima iaitu fasa kekhalifahan mengikut Manhaj Kenabian. Selamatkanlah kami dari rangkaian fitnah yang berlaku di fasa keempat ini yang akan mencapai kemuncaknya apabila keluarnya puncak fitnah iaitu Dajjal.





Ameen Ya Rabbal Alameen



Wan Ahmad Sanadi Wan Ali

Pengerusi JK Tarbiah IKRAM Shah Alam



"Ukhuwah Teras Kegemilangan"

"IKRAM Wadah Perjuangan"

Saturday, January 29, 2011

Egypt's Day of Rage

there had been long time ....
they suffered radical injustice



Ultimately , they chose to reform....

DOWN WITH MUBARAK !!!

Kenyataan IM berhubung peristiwa 25 Jan 2011


source: ikhwanweb


Mesir yang berada di tengah-tengah dunia Arab dan Islam terkesan dengan berbagai-bagai peristiwa besar dan penting. Kini rakyat Mesir di kota Kaherah dan Bandar-bandar lainnya bangkit untuk menyatakan bantahan serta kemarahannya terhadap tindakan melampau dan pencabulan undang-undang yang dilakukan oleh kerajaan yang memerintah. Mereka bergerak secara aman, tertib dan berdisiplin. Yang ketara golongan muda berada di barisan hadapan. Semuanya sepakat menyatakan dengan jelas dan tegas apa yang mesti dilakukan demi masa depan rakyat dan Negara. Mereka menuntut pembaikan, keamanan, kebebasan dan pemulihan demokrasi. Tanpa semua itu keadaan Mesir tidak akan aman dan stabil.

Dalam situasi ini Ikhwan Muslimin berdiri teguh bersama-sama dengan rakyat Mesir dan menyokong sepenuhnya tuntutan mereka. Ikhwan mengucapkan tahniah serta setinggi-tinggi penghargaan kepada rakyat Mesir di atas kebangkitan yang positif, aman dan diberkati. Ikhwan juga menghulurkan ucapan takziah kepada keluarga syuhadak yang terdiri dari orang awam dan anggota keselamatan yang telah terkorban di dalam peristiwa ini. Ikhwan berdoa kepada Allah agar mengampuni mereka dan amalan mereka diterima. Untuk mereka yang tercedera Ikhwan mendoakan agar mereka cepat sembuh.

Ikhwan ingin menegaskan beberapa perkara berikut:

  1. Kebangkitan rakyat Mesir yang bermula pada hari Selasa 25 Januari 2011 adalah satu kebangkitan yang aman, matang dan bertamadun. Ia mesti berterusan seperti ini untuk melawan kerosakan, kezaliman dan kediktatoran sehingga tercapai apa yang diinginkan, iaitu pembaikan yang menyeluruh bermula dengan pembubaran Dewan Rakyat yang terbentuk secara penipuan terang-terangan, kemudian diikuti dengan mengadakan pilihanraya yang bebas dan bersih di bawah seliaan penguatkuasa undang-undang sepenuhnya.
  2. Pemerintah Mesir mestilah menyahut kehendak rakyat dan segera melaksanakan pembaikan yang mereka mahu serta menghentikan dengan segera polisi kekerasan dan melawan kehendak rakyat yang diperakui oleh undang-undang Negara. Pemerintah hendaklah mengambil tindakan pantas, serius dan berkesan dalam merealisasikan apa yang dituntut demi kebaikan semua golongan. Pemerintah hendaklah jangan sekali-kali bertindak kasar ke atas rakyat yang menunjuk perasaan dan hendaklah membebaskan segera mereka yang ditahan dalam kebangkitan ini dan yang ditahan sebelumnya.
  3. Sesungguhnya Ikhwan Muslimin adalah satu pertubuhan Islam yang merangkumi semua aspek. Dan ahli-ahlinya adalah terdiri daripada susur galur masyarakat Mesir yang sentiasa bersama-sama dengan mereka dalam suka dan duka serta turut merasai keperitan hidup mereka. Ikhwan sentiasa mengajak ahli-ahlinya dan saudara-saudaranya di Negara-negara Islam dan Negara-negara bukan Islam agar berkerjasama, tolong menolong dalam perkara kebaikan dan taqwa, menyeru supaya berusaha menegakkan keadilan, memantapkan asas-asas kebenaran dan mengutamakan kepentingan umat mengatasi kepentingan perseorangan atau kepentingan sesuatu golongan. Ikhwan menyeru semua pihak dalam menghadapi keadaan yang genting ini agar bersatu hati menentang kezaliman, penyelewengan, penipuan dan kekacauan. Usaha ini mestilah dilakukan dengan cara yang selamat, bersungguh-bersungguh serta mengambil kira reality. Jangan rosakkan mana-mana institusi, harta milik awam atau individu. Kita mesti bersabar dalam mempertahankan kaedah ini sehingga tuntutan rakyat yang dijamin oleh undang-undang terlaksana.

Adalah penting untuk kita berkerjasama dengan semua pihak termasuk parti-parti politik dan berdiri di dalam satu barisan, menyamakan gerak langkah dan menyatukan suara bersama-sama rakyat jelata sehingga terlaksana kehendak mereka semuanya.


Ikhwan Muslimin


Kaherah: 22 Safar 1432H bersamaan 26 Januari 2011M.



Artikel asal : IKRAM PJ



Sekitar Revolusi

Image Sources : Al-Jazeera.net , Google Image

Kenyataan IM berhubung Intifadhah di Tunisia


gambar hiasan

Satu kenyataan oleh Ikhwanul Muslimin baru-baru ini menegaskan bahawa gerakan itu berkeyakinan reformasi segera diperlukan jika Mesir ingin mengelak daripada pemberontakan bersejarah di Tunisia yang telah disaksikan oleh seluruh dunia.

Insiden yang berlaku di Tunisia sepanjang Disember 2010 dan Januari 2011 merupakan titik penting bagi peristiwa yang dilalui oleh penduduk rantau Arab dan dunia Islam. Rakyat Tunisia telah bangkit melawan penindasan, kezaliman dan rasuah yang dilakukan oleh pemerintah, keluarganya serta pembantu-pembantunya selama suku abad.

Seluruh dunia, khususnya Barat dan Zionis terkejut dengan apa yang berlaku dan tiada siapa pun dapat menahan kemarahan rakyat yang meletus di muka kezaliman. Rejim-rejim Arab juga dalam keadaan tidak menentu dan tersentak dengan nasib diktator Tunisia yang terpaksa melarikan diri.

Kebangkitan rakyat Tunisia memberikan peringatan jelas kepada semua pihak, di dalam dan luar Tunisia;


1.Ia memberi harapan kepada rakyat yang tertindas bahawa rakyat yang tertekan boleh mencapai kejayaan;


2.Ia memperingatkan penindas serta rejim dan pemimpin rasuah bahawa tidak ada yang kekal dan tiada jawatan yang selamat;


3.Ia adalah isyarat kepada kuasa zalim dan mereka yang menggunakan wang untuk membonekakan pemerintah dunia ketiga, terutama di negara Arab dan Islam.


Isyarat-isyarat ini merupakan titik tolak penting serta dimensi baru dalam kehidupan rakyat negara Arab dan Islam. Kami yakin bahawa alasan dan motif kebangkitan di Tunisia adalah sama dan serupa dengan banyak negara di rantau ini, terutama Mesir.

Jika situasinya sama, seperti rasuah, ketidak-adilan, krisis ekonomi dan penindasan rejim yang berpanjangan, maka negara-negara lain juga akan menuju ke arah yang sama, yakni kebangkitan rakyat.

Disebabkan kami (IM) sangat cintakan keamanan dan kestabilan, kami percaya bahawa perjuangan berlandaskan perlembagaan akan berhasil sekiranya berlaku reformasi dalam arena politik, ekonomi dan sosial. IM yang merupakan sebahagian daripada negara Mesir berpandangan bahawa pelbagai pihak dan sistem dalam negara ini mampu berubah, jika terdapat kemahuan untuk berubah.

Persamaan ini; iaitu kestabilan oleh rakyat dan Ikhwanul Muslimin yang berdepan dengan kepincangan sistem pemerintah, kemampuan - dan tanggungjawab IM - untuk membawa reformasi damai dan perubahan positif; kita mengatakan bahawa persamaan ini sedang melalui satu fasa kritikal dan halus. Tetapi sayangnya sistem ini tidak mengambil langkah-langkah serius untuk memerangi rasuah dari merebak dan membawa pembaharuan yang diperlukan. Situasi ini tidak boleh diteruskan ketika sistem tidak seimbang sedangkan mereka kelihatan tidak berminat untuk menyelesaikan masalah kecuali dengan merujuk kepada anggota keselamatan sambil mengelakkan diri mereka dari berusaha. Jika sistem yang sekarang tidak bergerak cepat untuk mengambil tanggungjawab dan mengambil inisiatif untuk membawa pembaharuan serius, kestabilan tidak akan bertahan lama.

Oleh kerana kami sangat menghargai kestabilan negara dan demi mengelakkan kemarahan rakyat, kami menuntut:

  • Pertama: Pemansuhan Undang-Undang Darurat yang dipaksa ke atas rakyat Mesir selama tiga puluh tahun tetapi gagal menghasilkan keamanan atau mencegah jenayah
    • Kedua: Pembubaran Dewan Rakyat ‘palsu’ dan mengadakan pilihanraya yang bersih dan adil di bawah penyeliaan penuh pihak kehakiman bagi memenuhi hasrat sebenar rakyat dan membolehkan mereka mencapai cita-cita dan aspirasi mereka.
    • Ketiga: Melakukan pindaan Perlembagaan bagi Artikel 5, 76, 77, 88 dan 179 bagi memastikan kebebasan mengadakan pilihanraya dengan pilihan demokratik dalam pilihanraya Presiden yang akan datang di bawah penyeliaan kehakiman. Ia juga akan menghapuskan konflik perlembagaan dan mencapai keserasian dengan asas, sejarah, kebudayaan dan tamadun negara besar ini.
    • Keempat: Mengambil tindakan segera dan efektif bagi menyelesaikan masalah rakyat yang kritikal seperti memulakan reformasi ekonomi bagi membolehkan kita mencapai keadilan sosial dengan menyediakan barangan keperluan dan ubatan, reformasi sistem pendidikan serta menyediakan bajet untuk kesihatan. Antara langkah yang boleh diambil ialah:

    1. Menggunakan dana lebihan yang mana lebih 1200 billion Pound Sterling kini dikawal oleh orang-orang yang menyalahguna kuasa.


  • 2. Menggunakan kemudahan dan keistimewaan yang diberikan kepada Menteri dan Pegawai Kanan Kerajaan bernilai berbilion paun serta melelong apa yang tidak perlu untuk membantu rakyat.


    3.Menghentikan penghantaran minyak dan gas kepada Zionis dan menilai semula harga komoditi tersebut serta mengeksportnya ke negara lain.


    4. Menilai semula harga tanah bernilai beratus bilion paun yang diperuntukkan kepada beberapa ahli perniagaan dan perasuah dan menjualnya secara lelong untuk manfaat rakyat.


    • Kelima: Menilai semula polisi luar negara Mesir terutama terhadap rejim Zionis dan keperluan memutuskan hubungan dengan mereka serta bagi menyokong gerakan pembebasan Palestin dan menubuhkan negara Palestin beribunegarakan Baitul Maqdis.
    • Keenam: Membebaskan dan memberi pengampunan kepada semua tahanan politik dan semua yang dijatuhkan hukuman penjara oleh mahkamah khas yang tidak mempunyai bidang-kuasa mengadili orang awam seperti Mahkamah Tentera atau Mahkamah Keselamatan Negara.
    • Ketujuh: Memberikan respons kepada tuntutan-tuntutan yang diutarakan oleh pelbagai pihak sejak sekian lama.
    • Kelapan: Kebebasan menubuhkan parti politik serta menghapuskan sekatan terhadap penerbitan akhbar serta media lain.
    • Kesembilan: Perbicaraan ke atas penyalahguna kuasa dan perasuah yang telah mengumpul kekayaan dengan cara salah sejak sekian lama.
    Sekitar Revolusi di Tunisia

    sumber gambar : Al-Jazeera.net

    Friday, January 21, 2011

    Tunisia : Protes yang mencetus revolusi

    "Ibarat bara api yang panas , kepanasannya akan memanaskan arang-arang disekeliling , seterusnya menukarkan arang-arang itu menjadi bara api sepertinya."

    Assalamualaikum ,

    rasanya masih belum terlewat untuk saya tulis tentang negara islam yang satu ini . Aura revolusi nya masih rancak .



    Tunisia

    Kalau di Palestin , kezaliman terhadap orang islam dilakukan oleh kafir zionis laknatullah . Mereka kafir yang membenci islam . Hasilnya , mereka berlaku ganas dan membenci orang-orang muslimin .

    Di Tunisia , lain pula ceritanya . Adapun kezaliman yang berlaku jarang menumpahkan darah sebagaimana berlakunya kezaliman di Kota Al-Quds , kemiskinan , kemelaratan , pengangguran , ketidakadilan pemerintah , korupsi dan yang sewaktu dengannya adalah bentuk kezaliman keatas rakyat jelata yang tidak kurang peritnya . Apatah lagi dilakukan oleh saudara seislam , peritnya pasti berganda .

    Tunisia

    Tunisia, punyai catatan sejarahnya yang tersendiri....

    Selama beberapa dekad yang lalu , Tunisia telah pun terkenal dengan cubaan-cubaan kearah revolusi oleh rakyatnya demi mendapatkan hak , keadilan dan kebebasan . Sebelum mencapai kemerdekaan lagi , rakyat Tunisia terpaksa menggunakan galur-galur kebangkitan untuk membebaskan negara daripada cengkaman penjajah Perancis . Namun , setelah negara mereka merdeka pada 20 March 1956 lain pula jadinya .

    Kontradiksi kepada cubaan-cubaan rakyat melakukan revolusi ini , Tunisia juga terkenal dengan pemerintah-pemerintah yang sekular dan zalim tahap firaun .

    Republik Tunisia lahir selepas runtuhnya pemerintahan monarki dimana Habib Bourguira sebagai Presiden pertama republik tersebut yang memerintah dari tahun 1957 hingga 1987 dan Zine Al-Abidine Ben Ali sebagai perdana menterinya . Habib dalam pemerintahannya sering dilihat sebagai ber-kiblatkan barat dimana beliau memperkenalkan beberapa polisi yang membuatkan majoriti rakyat muslimnya panas punggung . Antaranya beliau menghentikan organisasi hak asasi wanita dan mengharamkan poligami . Ke-sekular-an Habib Bourguiba lebih terserlah apabila beliau sering dibanding-bandingkan dengan bapa pemodenan turki , Mustafa Kamal Attaturk .

    Dalam sebuah rampasan kuasa pada November 1987 , Habib Bourguira diumumkan oleh Perdana Menterinya Zine Al-Abidine Ben Ali sebagai seorang yang sudah tua dan tidak layak berada ditampuk kepimpinan selain memberi alasan perubatan . Pada 1987 , Ben Ali menggantikan Habib sebagai presiden Tunisia yang ke-2 .


    The Mafia Leader

    Ben Ali juga merupakan seorang muslim seperti Habib Bourguira . Jika Habib terkenal dengan pemikiran sekular , maka Ben Ali pula mudah dikenali sebagai seorang yang suka bermewah-mewah dengan kemewahan yang melampau . Asas kemewahannya adalah first lady Tunisia merangkap 'bini' beliau sendiri , Leila Ben Ali yang dipercayai kerap mendandan rambut dikala rakyat dalam kelaparan .

    Selain kemewahan tahap brutal yang menghantui rakyat jelata , mimpi ngeri mereka dirancakkan lagi dengan peningkatan kadar inflasi yang tinggi , serta kemerosotan ekonomi yang radikal , dan kekurangan peluang pekerjaan hasil daripada sikap pemerintah yang dipercayaikan mengamalkan korupsi , dan pecah amanah . Ben Ali dan keluarga dilabel sebagai The Mafia oleh rakyat sendiri . Dipercayai beliau telah membuat tangkapan besar-besaran terhadap kumpulan-kumpulan dan organisasi islam di Tunisia mencontohi hasil kerja Habib Bourguiba .

    Tercetusnya Revolusi

    Jika revolusi Iran dicetuskan oleh Ayatollah Khomeini , seorang ulama terkemuka di Iran , maka apa yang unik pada revolusi tunisia ini ialah ianya dicetuskan oleh seorang peniaga sayur jalanan , Mohamed Bouazizi .


    Hero of the year

    Pada 17 December 2010 , Bouazizi nekad membakar dirinya di hadapan pejabat kerajaan sebagai tanda protes keatas kekasaran yang dilakukan terhadapnya oleh pihak polis beberapa hari sebelum itu kerana menjaja tanpa permit .

    Walaupun tindakan Bouazizi dilihat sebagai gila dan tidak rasional , namun siapa tahu suatu kejutan bakal berlaku . Selepas kematian Bouazizi pada 4 Januari 2011 , berlaku suatu yang tidak disangka-sangkakan oleh seluruh dunia . Rakyat Tunisia bangkit membuat pemberontakan besar-besaran yang membawa kepada satu revolusi yang menjadi mimpi ngeri buat keluarga Ben Ali dan sekutunya . Bertitik tolakkan protes yang dilakukan oleh Bouazizi seluruh rakyat bangkit memprotes pemerintahan zalim dan korup oleh Ben Ali , sekaligus mencantasnya daripada terus kekal sebagai pemerintah Tunisia .

    Secara Peribadi ,

    1. Saya berpandangan bahawa revolusi Tunisia ini adalah sesuatu yang positif kerana ia melibatkan 'struggle' rakyat menuntut keadilan daripada kezaliman pemerintah .

    2. Tekanan politik dan kesempitan ekonomi di Tunisia telah membelenggu rakyat sekaligus mempengaruhi mereka untuk terus melakukan pelbagai cara demi untuk melepaskan diri .

    2. Bouazizi bukanlah seorang yang bodoh . Dia memiliki degree dalam bidang sains komputer membuktikan dia juga memiliki minda intelek . Adapun tindakannya dilihat sebagai 'tidak masuk akal' , namun tekanan sekeliling memaksanya melakukan sedemikian . Dia layak dinobat sebagai hero dalam peristiwa bersejarah ini . Tindakannya mencetuskan revolusi dalam dunia realiti bukan sekadar ilusi .

    3. Kini , pemerintah seluruh negara harus membuka mata dan berhati-hati dalam mengurus tadbir negara kerana mereka perlu sedar kelaparan rakyat akan mampu menghumban mereka walaupun ke dalam lubang najis .


    The resultant of injustice

    -sekian

    "Barangsiapa tidak mengambil tahu urusan umat Islam , maka dia bukanlah daripada golongan itu "



    sumber: -
    • Wikipedia
    • al-Jazeera.net (eng)
    • The Telegraph

    Sunday, January 16, 2011

    Scientific Reality : How much does human breathing contribute to climate change

    How much does human breathing contribute to climate change



    In one day , the average person breathes out around 500 litres(132 gallons) of the greenhouse gas CO2 - which amounts to around 1 kg ( 2.2 lb) in mass . This doesn't sound much until you take into account the fact that the world's population is 6.8 billion , collectively breathing out around 2500 million tonnes of the stuff each year . This is around 7% of the annual CO2 tonnage churned out by burning of fossil fuels around the world .


    So , on the face of it , we humans are significant contributor to global warming . But , in reality , the CO2 we're breathing out is part of natural cycle , by which our bodies convert carbohydrates from CO2 - absorbing plants into energy , plus water and CO2 . As such , we're not adding any extra CO2 . In contrast , burning fossil fuels like coal releases CO2 that has been locked up for millions of years , producing a net contribution to global warming .


    source : Knowledge Magazine . Vol 2 , Issue 6 .

    Wednesday, January 12, 2011

    'Tadabbur' Pintu Kefahaman


    Assalamualaikum ikhwah dan akhawat sekalian,


    Sudah menjadi tradisi di kalangan umat Islam menghabiskan sebahagian besar waktunya di hadapan ‘mushaf’ untuk bersungguh-sungguh dalam membaca Al-Qur'an dan mengkhatamkannya berulang kali, bahkan saling berlumba-lumba untuk mengkhatamkan sebanyak-banyaknya.



    Tidak diragukan lagi usaha seperti ini mengandungi tujuan yang positif dari beberapa seginya seperti :
    Perhatian kaum muslimin terhadap kitab suci mereka.
    Kecintaan dan keterikatan mereka terhadapnya.

    Namun, sangat sayang sekali bahwa yang menjadi pusat perhatian mereka hanya tertumpu kepada huruf-huruf dan lafadz Al-Qur'an sahaja tanpa memahami isi serta makna lafadz tersebut yang boleh menjadikan seseorang istiqamah terhadap perintah-perintah Allah dan berpegang teguh di jalanNya yang lurus sebagaimana firman Allah swt :



    “Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberi petunjuk kepada jalan yang lebih lurus.” (QS Al-Isra’ : 9)

    Namun ternyata, kita sangat jauh dari apa yang dikehendaki oleh Al-Qur'an.

    Sebagai bukti nyata, tatkala seseorang di antara kita membaca ayat demi ayat, surah demi surah dan mengkhatamkan berkali-kali, akan tetapi bacaannya itu tidak meninggalkan jejak pada perilaku dan akhlaqnya.



    Bahkan jika kita menanyakan kepada mereka apa yang dapat mereka renungkan dari ayat-ayat yang dibaca, niscaya kita tidak akan mendapatkan jawaban apa-apa dari mereka bahkan yang penting bagi mereka hanya mengumpulkan pahala yang banyak sebagaimana yang dikhabarkan oleh Rasulullah saw :

    “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan dinilai dengan 10 semisalnya (10 kebaikan), saya tidak mengatakan ‘alif’, ‘lam’, ‘mim’ satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (Hadits hasan, riwayat Tirmidzi dari Abdullah bin Mas'ud)



    JANGAN SEKADAR MEMBACA

    Sebenarnya bukan seperti itu yang diinginkan oleh Rasulullah saw.

    Kalaulah Al-Qur'an hanya berkaitan dengan banyaknya pahala yang akan kita dapatkan ketika membacanya, maka yang lebih baik adalah kita mengalihkannya kepada amalan lain yang akan memberi kita pahala yang lebih besar lagi sebagaimana yang dikhabarkan oleh Rasulullah saw :

    “Barangsiapa masuk ke sebuah pasar kemudian mengucapkan kalimat ‘laa ilaaha illa-llah wahdahu laa syariika lahu, lahulmulku wa lahulhamdu yuhyi wa yumitu, wa huwa hayyun laa yamuutu bi yadihil khoir wa huwa 'ala kulli syaiin qodiir. (Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya, kepunyaanNya kerajaan langit dan bumi, bagiNya lah segala puji yang menghidupkan dan mematikan. Dan Dia itu hidup tidak akan mati, digenggamanNya lah semua kebaikan dan Dia Maha Kuasa terhadap segala sesuatu), dicatat baginya beribu-ribu kebaikan dan dihapus darinya beribu-ribu kesalahan dan dia akan diangkat beribu-ribu darjat dan akan dibangunkan untuknya rumah di syurga” (Hadith di dalam Shahih Jami' As Shaghir)



    Ini bukanlah bererti kita meremehkan pahala tilawah Al-Qur'an, akan tetapi, kita ingin meluruskan kembali persepsi terhadap cara berinteraksi yang salah dengan Al-Qur'an bahwa sebenarnya nilai dan barakah Al-Qur'an terdapat pada makna yang dikandungnya, manakala lafadz merupakan wasilah untuk mengetahui maknanya.

    Oleh kerana itu, Rasulullah saw mengarahkan dan membangkitkan semangat membaca Al-Qur'an dengan diberi pengharapan terhadap pahala yang besar sepertimana sebuah perumpamaan:

    ‘Seorang ayah yang memberi wang saku untuk anaknya agar dia tekun belajar dalam waktu yang berjam-jam tentu sahaja dia tidak bermaksud agar anaknya hanya duduk di kerusi dan membolak-balikkan halaman buku tanpa mendapatkan kefahaman, akan tetapi tujuan si bapa tadi adalah untuk memberi motivasi agar anaknya terus belajar dengan serius supaya dia menjadi orang yang berjaya dalam hidup.’



    Bila kita memperhatikan tujuan utama diturunkan Al-Qur'an dan kita hubungkan antara perumpamaan tadi dengan pahala besar yang diberikan oleh Allah Yang Maha Bijaksana atas bacaan Al-Qur'an tersebut, maka kita akan dapati bahwa tujuan dari pahala-pahala tersebut merupakan motivasi bagi kaum muslimin agar sentiasa dekat dengan Al-Qur'an supaya :
    Kita memperolehi petunjuk dan hidayah melalui Al-Qur'an.
    Kita mendapatkan kesembuhan jiwa melalui ubat dan ramuannya.

    Adapun kalau kita mendekatkan padanya tanpa tujuan yang jelas kecuali hanya ingin mendapatkan pahala bacaan semata-mata tanpa memperhatikan makna yang dikandungnya, maka amat jelas bahwa kita akan rugi dengan interaksi yang kaku ini dan Al-Qur'an tidak akan menjadi hidayah bagi kita.



    TADABBUR, SATU-SATUNYA JALAN

    Sebenarnya nash-nash Al-Qur'an sangat jelas dalam menekankan akan kepentingan bertadabbur ketika membaca atau mendengarkan Al-Qur'an, supaya tadabbur itu dijadikan sebagai wasilah untuk memahami perintah Allah dan mempengaruhi diri kita untuk kemudiannya diamalkan.

    Ini sebagaimana firman Allah swt :



    "Kitab ini kami turunkan kepadamu penuh dengan barakah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran". (QS Shaad : 29)

    Firmana Allah lagi :



    "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mereka terkunci?" (QS Muhammad : 24)

    Untuk memahami pesanan-pesanan Al-Qur'an, kita mestilah membiasakan diri untuk membacanya dengan penuh tadabbur.

    Oleh kerana itu Rasulullah saw menasihati Abdullah bin Amr bin Ash ra supaya tidak mengkhatamkan Al-Qur'an kurang dari tiga hari sebagaimana sabda baginda :

    "Tidak akan faham seseorang yang membacanya (Al-Qur'an) kurang dari tiga hari." (Hadits dalam Shahih Jami' As Shaghir)

    Bukankah kita selalu bersungguh-sungguh untuk memahami setiap perkataan yang kita baca atau kita dengar?

    Jadi, mengapa kita tidak praktikkan kaidah ini terhadap Al-Qur'an?

    Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyah berkata :

    "Sudah menjadi maklum bahwa setiap perkataan itu, tujuannya untuk dapat difahami, bukan untuk sekadar mengetahui lafadz-lafadznya sahaja, maka Al-Qur'an lebih utama (untuk difahami) dari semua itu."

    Perkara ini juga dikuatkan oleh Ustaz Hasan Al-Hudhaibi yang berkata :




    "Yang menjadi panduan seseorang dalam tilawah Al-Qur'an bukanlah seberapa banyak ia membacanya, namun sejauh mana ia dapat mengambil manfaat dari hasil bacaannya. Al-Qur'an tidak akan turun sebagai barakah kepada Nabi saw dengan lafadz-lafadz yang tidak bermakna. Sesungguhnya barakah Al-Qur'an itu adalah pada saat kita mengamalkannya, dan saat kita mengambilnya sebagai manhaj hidup yang menerangi jalan orang-orang yang menempuhnya. Maka ketika kita membaca Al-Quran, mestilah diniatkan untuk merealisasikan kandungan makna tersebut dan itu hanya boleh dilakukan dengan mentadabbur ayat-ayatnya, memahami dan mengamalkannya."


    TADABBUR, WASILAH BUKAN TUJUAN

    Sudah tentulah seseorang yang menyertai tilawah di atas dasar kefahaman dan tadabbur sebagaimana Imam Al-Qurtubi menyatakan dalam tafsirnya tentang ayat :

    "Apakah kamu tidak mentadabbur Al-Qur'an. Kalaulah ia bukan dari sisi Allah tentu mereka akan mendapati pertentangan yang banyak didalamnya.” (QS An-Nisa’ : 82)

    Ia mengatakan :

    "Ayat ini menunjukkan atas (hukum) wajibnya mentadabbur Al-Qur'an untuk mengetahui maknanya."

    Maka tadabbur Al-Qur'an, sekalipun diwajibkan ke atas para pembacanya atau atas pendengarnya, tetapi tadabbur itu sendiri bukanlah merupakan tujuan utama melainkan ia adalah wasilah untuk membangkitkan kembali mu'jizat agung yang dikandungnya dan merealisasikan mu'jizat itu pada jiwa-jiwa yang menerimanya.



    MUKJIZAT YANG TERAGUNG

    Kita semua tahu bahwa Al-Qur'an yang ada di tangan kita merupakan mukjizat yang besar dan agung yang datang dari Allah, lebih agung dari tongkat Nabi Musa as dan dari unta Nabi Soleh as dan dari mukjizat-mukjizat lainnya.

    Lalu apakah rahsia yang menjadikannya lebih tinggi dari mukjizat-mukjizat sebelumnya?

    Sebahagian menjawab bahwa mukjizat Al-Qur'an tersembunyi dalam :
    Ushlub dan gaya bahasanya.
    Cabaran terhadap seluruh umat manusia yang tidak mampu membuat yang semisal dengannya.
    Kesesuaian untuk setiap zaman, tempat dan masa.

    Semua jawaban ini benar dari beberapa segi kemukjizatan Al-Qur'an, akan tetapi ada rahsia kemukjizatannya yang lebih besar iaitu dalam keajaibannya untuk mengubah.

    Mengubah manusia walau macam mana sekalipun dan dari lingkungan yang bagaimanapun sekalipun bahkan ia mengubah mereka menjadi manusia baru yang lebih ‘alim (berpengetahuan luas), ‘abid (tekun beribadah) dalam segala perkara dan keadaannya sehingga membentuk keperibadian yang digambarkan oleh Al-Qur'an :




    "Katakanlah sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam"(QS Al-An'am : 162)

    KEAJAIBAN ITU BERLAKU

    Perubahan yang berlaku melalui Al-Qur'an bermula dari masuknya cahaya Al-Qur'an ke hati, maka setiap kali cahaya tersebut menerangi suatu bahagian dari bahagian-bahagian hati, kaburlah kegelapan yang disebabkan oleh kemaksiatan, kelalaian dan mengikuti hawa nafsu.

    Sedikit demi sedikit bertambahlah cahaya ke dalam hati dan merangkaklah kehidupan hati di setiap sisinya memulai hidup baru yang belum pernah berlaku sebelumnya.

    Allah swt berfirman :

    "Dan apakah orang yang sudah mati kemudian ia kami hidupkan dan kami berikan ia cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan dengan orang yang keadaannya berada dalam keadaan gelap gulita yang sekali-sekali tidak dapat keluar daripadanya? (QS Al-An'am : 122)

    Al-Qur'an merupakan Ruh yang menyebar dalam seluruh penjuru hati maka ia menghidupkan akan setiap hati yang mati. Allah SWT berfirman :

    "Dan demikianlah kami wahyukan kepadamu Ruh (Al-Qur'an) dengan perintah kami . Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi kami menjadikan Al-Qur'an itu cahaya yang kami tunjuki dengan dia siapa yang kami tunjuki siapa yang kami kehendaki diantara hamba-hamba kami". (QS As-Syura : 52)

    Ketika Ruh tersebut melekat ke dalam hati dan setiap penjurunya dipenuhi dengan cahaya iman, maka ia mampu mengusir hawa nafsu dan rasa cinta terhadap dunia dan kemudiannya akan mempengaruhi perilaku seorang hamba dan tujuan hidupnya.

    Inilah yang dijelaskan oleh Rasulullah saw kepada para sahabatnya ketika ia ditanya tentang makna 'insyirah shadr' (keterbukaan dada) dalam firmanNya :

    "Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk menerima agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? (QS Az-Zumar : 22)

    Nabi saw menjelaskan :

    “Apabila cahaya iman masuk terbukalah hatinya” (untuk menerima kebenaran).”

    Kami bertanya : “Wahai Rasulullah, apa ciri-cirinya?”

    Rasulullah saw bersabda :

    “Kerinduan kepada kampung keabadian, merasa jauh dari dunia yang menipu, bersiap-siap untuk menghadapi kematian sebelum ia datang."



    KEHEBATAN MUKJIZAT ALQUR'AN

    Allah swt berfirman :

    "Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung ganang dapat digoncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau oleh kerananya, orang-orang yang sudah mati dapat berbicara (tentu Al-Qur'an itulah dia).” (QS Ar Ra'ad : 31)

    Sesungguhnya Al-Qur'an memiliki pengaruh yang sangat kuat yang tidak mungkin kita bayangkan di mana Allah mengumpamakan kepada kita dengan suatu contoh :

    "Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.” (QS Al-Hasyr : 21]



    Gunung, sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Al-Qurtubi :

    “Apabila Al-Qur'an ini diwahyukan kepadanya dengan susunan dan gaya bahasa yang indah yang mengandungi pelajaran-pelajaran berharga, maka kamu akan melihat gunung yang keras dan kukuh itu pecah dan hancur berkeping-keping kerana rasa takut kepada Allah".

    Dalam contoh di atas, kita diperintahkan untuk merenungkan kekuatan pengaruh yang dimiliki oleh Al-Qur'an agar menjadi hujjah bagi semua manusia dan mematahkan dalih orang-orang yang beralasan bahwa mereka tidak mempunyai kemampuan untuk mentadabbur Al-Qur'an.



    JIN PUN BERIMAN

    Di antara bukti kemukjizatan Al-Qur'an dan kekuatannya yang dahsyat dalam mempengaruhi adalah sebagaimana yang berlaku terhadap sekelompok jin ketika ia mendengarkan ayat Al-Qur'an.

    Allah swt berfirman :




    "Dan ingatlah ketika kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Qur'an , maka tatkala mereka mengghadiri pembacaannya lalu mereka berkata: "Diamlah kamu untuk mendengarkannya". Ketika pembacaannya telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk memberi peringatan) mereka berkata : ‘Wahai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus. Wahai kaum kami , terimalah (seruan orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepadanya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari adzab yang pedih. Dan orang yang tidak menerima (seruan ) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah, mereka itu dalam kesesatan yang nyata." (QS Al-Ahqaaf : 29-32)


    BUKTI NYATA YANG TIDAK BOLEH DILUPAKAN

    Al-Qur'an memiliki pengaruh yang luar biasa pada setiap jiwa yang menyambutnya dan yang selalu berinteraksi dengan sebenar-benarnya dan menjadikannya sebagai petunjuk dan ubat.

    Maka berlakulah perubahan yang besar-besaran dalam keperibadiannya, sebuah kehidupan dengan rancangan dan bentuk baru yang lebih dicintai dan diridhai oleh Allah swt.

    Jika kita ragu akan hal ini, marilah kita lihat apa yang berlaku kepada sahabat-sahabat Rasulullah saw.

    Mereka adalah orang-orang yang berada dalam kesesatan dan kejahiliyahan yang nyata sebelum mereka masuk Islam. Kemudian, dalam keadaan yang demikian mereka masuk ke dalam "Projek Al-Qur'an" dan kemudiannya keluar sebagai manusia-manusia baru yang menjadi kebanggaan umat manusia sampai saat ini.

    Ini merupakan sesuatu yang menakjubkan sebagai bukti bagi kemampuan kitab ini untuk mengubah apa yang ada dalam jiwa seseorang sampai ke akarnya.

    Kalau bukan demikian, siapa yang percaya bahwa sebuah umat yang hidup di tengah padang pasir, tidak mempunyai alas kaki, berpakaian sederhana, miskin, tidak dicatat dalam sejarah, yang dianggap remeh oleh kekuatan-kekuatan tamadun pada masa itu, apabila datangnya Al-Qur'an, ia :
    Mengubah dan membangun kembali keperibadian mereka dengan rancangan, bentuk, dan kehidupan yang benar-benar baru.
    Mengangkat cita-cita dan semangat putera-putera umat itu ke langit.
    Mengikatkan hati-hati mereka kepada Allah agar hanya Dialah menjadi satu-satunya tujuan.

    Semua ini berlaku dalam waktu yang begitu singkat iaitu hanya dalam hitungan tahun, kafilah ini berubah dengan sangat dramatik.

    Maka apakah yang berlaku setelah itu?

    Janji Allah menjadi sesuatu yang nyata, sebagaimana yang dijanjikannya terhadap hamba-hamba-Nya ketika mereka telah menunaikan kewajiban untuk memperbaiki diri sendiri.

    Allah swt berfirman :

    "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sampai mereka mengubah diri apa yang ada dalam diri mereka sendiri." (QS Ar-Ra'ad : 11)

    Dalam hitungan tahun, muncullah sebuah kekuatan baru dari kegersangan padang pasir untuk menghancurkan dinasti-dinasti zalim.

    Bertukarlah timbangan kekuatan dan kemudian kepimpinan umat manusia beralih ke tangan mereka.

    "Maka siapakah yang lebih menepati janji (selain) Allah?" (QS At-Taubah : 111)



    BILA PERUBAHAN ITU BERLAKU?

    Yang membuatkan Al-Qur'an mampu mengubah para sahabat Rasulullah saw secara drastik disebabkan :
    Interaksi yang baik antara Sahabat ra dengan Al-Qur'an setelah mereka mengetahui betapa berharganya Al-Qur'an dan mereka betul-betul memahami untuk apa Al-Qur'an diturunkan.
    Mereka menjadikan Rasulullah saw sebagai guru sekaligus qudwah bagi mereka.

    Sungguh, Rasulullah saw telah menghidupkan nilai-nilai Al-Qur'an dengan perilakunya dan men’shibghah’ kehidupannya dengan Al-Qur'an seakan-akan baginda adalah Al-Qur'an yang berjalan di muka bumi, membenci apa yang dibenci oleh Al-Qur'an dan ridha terhadap apa yang diridhai oleh Al-Qur'an.

    Rasulullah saw membaca Al-Qur'an dengan perlahan tidak tergesa-gesa, ia melantunkan dengan indah sebuah surah dalam Al-Qur'an sehingga dirasakan bacaannya lebih panjang dari surah itu sendiri.

    Pernah Rasulullah saw qiyamullail sepanjang malam dengan mengulang-ulangi satu ayat dalam solatnya yang berbunyi :

    "Jika Engkau mengazab mereka maka sesungguhnya mereka adalah hambaMu dan jika Engkau mengampuni mereka maka sesungguhnya Engkau adalah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS Al-Maaidah : 118)

    Bahkan kita akan terpegun kagum terhadap pengaruh Al-Qur'an yang sangat kuat ke atas diri Rasulullah saw ketika baginda memberitakan kepada kita :

    "Surah Hud dan seumpamanya (Al-Haaqqah, Al-Ma'arij, At-Takwir dan Al-Qaariah ) telah membuat rambutku beruban sebelum waktunya."

    Adapun pengaruh Al-Qur'an ke atas jiwa para sahabat radhiyallahuanhum, maka sebaik-baik bukti adalah ketika kehidupan mereka berganti dan tujuan berubah arah.

    Jika kita ingin mengetahui kehidupan para sahabat dengan Al-Qur'an dan betapa kuatnya pengaruh Al-Qur'an terhadap mereka, maka lihatlah Abbad bin Bisyr yang saling bergantian berjaga malam bersama Ammar bin Yasir dalam peperangan Dzaturriqa'.

    Ia meminta Ammar dengan secara memaksa untuk tidur di awal malam agar ia dapat berjaga ketika ia melihat tempat tersebut aman, ia pun solat. Maka datanglah salah seorang musyrikin memanahnya, ia pun mencabutnya dan meneruskan solatnya. Kemudian musyrik tersebut melemparkan panahan yang kedua, ia cabut lagi dan menyempurnakan solatnya. Apabila datang panahan yang ketiga kalinya, maka ia cabut dan menghentikan tilawah kemudian ia ruku' dan membangunkan Ammar sambil sujud. Maka ketika Ammar menanyakan kenapa ia tidak membangunkannya sejak terlemparnya panahan yang pertama kali, ia pun menjawab :

    "Sesungguhnya aku ketika itu sedang membaca satu surah dan aku tidak suka menghentikannya sampai aku menyempurnakannya, ketika terus menerus orang itu memanahku aku pun ruku' dan membangunkanmu. Demi Allah, kalau bukan kerana takut menyia-nyiakan perintah Rasulullah saw untuk menjaga perbatasan, tentu aku sudah terbunuh sebelum aku menghentikan bacaan atau menyelesaikannya."



    BARAKAH AL-QUR'AN

    Sesungguhnya, nilai keagungan Al-Qur'an itu terdapat pada makna-maknanya dan kemampuannya untuk :
    1.Mengadakan perubahan bagi pembacanya.
    2.Merancang kembali cara berfikir akalnya.
    3.Membangkitkan ruh dalam hatinya.
    4.Mendidik jiwanya agar tumbuh menjadi seorang yang alim kepada Allah.
    5.Beribadah kepadaNya dengan ikhlas dan dengan bashirah mata hatinya.

    Perkara di atas tidak akan benar-benar berlaku dengan hanya sekadar membaca sahaja, walaupun ia mengkhatamkannya beribu kali.

    Ini diperkuatkan oleh para sahabat radhiyallahu anhum apabila dikatakan kepada Sayyidatina Aisyah ra :

    “Sesungguhnya di antara orang-orang ada yang mengkhatamkan Al-Qur'an dua atau tiga kali dalam satu malam”, ia pun berkata: “Mereka membacanya tapi sebenarnya mereka tidak membaca, sungguh Rasulullah saw solat tahajjud semalam penuh, beliau membaca surah Al-Baqarah disambung surat Ali Imran dan surah An-Nisa’ tidak melalui satu ayat pun tentang khabar gembira kecuali ia berdoa pada Allah memintanya, dan tidak melalui satu ayat pun tentang ancaman kecuali ia berdoa agar dijauhkan darinya”.

    Dari Abi Jasrah ia berkata, aku berkata kepada Ibnu Abbas, “Sesungguhnya aku membaca Al-Qur'an dengan cepat dan aku mengkhatamkannya dalam tiga hari”.

    Ibnu Abbas pun berkata:

    “Sungguh, membaca surah Al-Baqarah dalam satu malam kemudian aku mentadabburnya dan aku tartilkan bacaannya, lebih aku sukai daripada aku membaca seperti yang kamu katakan.”

    Ibnu Mas'ud berwasiat :

    “Janganlah kau membaca Al-Qur'an secepat kau membaca sya’ir, atau seperti buah kurma yang berguguran dari tangkainya, berhenti dan renungkanlah keajaiban-keajaibannya, gerakkanlah hatimu dengannya dan janganlah menjadikan akhir surah sebagai pusat perhatianmu."

    Pernyataan ini juga dikuatkan oleh Imam Al-Ajri dalam bukunya ‘Akhlaq Hamalatil-Qur'an’ (Akhlaq Penghafal Al-Qur'an) :

    “Sedikit mempelajari Al-Qur'an kemudian merenungkannya dan mentadabburnya lebih aku sukai daripada aku membaca banyak tanpa mentadabbur dan mentafakur, dan ayat-ayat Al-Qur'an dengan jelas menunjukkan demikian, begitu juga sunnah dan perkataan para pemimpin umat Islam”.

    Imam Mujahid ditanya antara seseorang yang membaca surah Al Baqarah dan Ali Imran dengan seseorang yang membaca Al Baqarah sahaja dengan bacaan yang sama panjangnya, ruku' mereka sama, dan sujud mereka sama, mana antara mereka yang lebih utama?

    Imam Mujahid pun berkata :

    “(Yang lebih utama) yang membaca Al Baqarah sahaja, kemudian ia membaca :

    “Dan Al-Qur'an itu kami turunkan secara beransur-ansur agar kamu membacakannya secara perlahan-lahan kepada manusia.” (QS Al-Isra’ : 106)

    Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang membaca dan mentadabbur Al-Qur’an sehingga ianya menambah kefahaman, memberi kesan kepada hati dan akhirnya mengubah kehidupan kami ke arah tujuan dan matlamat yang telah Engkau gariskan. Jauhkanlah kami dari sikap membaca secara harfiah semata-mata namun hati kami lalai dari memperhatikan dan merenung makna di sebalik ayat-ayat tersebut.



    Ameen Ya Rabbal Alameen



    Wan Ahmad Sanadi Wan Ali

    Pengerusi JK Tarbiah IKRAM Shah Alam



    "Ukhuwah Teras Kegemilangan"

    "IKRAM Wadah Perjuangan"

    Karisma bersedia berubah namun kesatuan diutamakan


    KUALA LUMPUR – Kelab Rakan Siswa Islah Malaysia (KARISMA) membayangkan ia bakal melalui tempoh transisi bermula sekarang, namun menegaskan agenda kesatuan khususnya yang melibatkan seluruh persatuan mahasiswa Islam di negara ini akan diteruskan malah wajar diperkasa lagi.

    Presiden KARISMA sesi 2010, Abdullah Omar Muhamad Fuad dalam Ucapan Dasar Presiden bersempena Perhimpunan KARISMA Nasional 2010 (PKN ’10) berkata, KARISMA yang ditubuhkan di bawah Pertubuhan Jamaah Islah Malaysia (JIM) pada 2 Mei 1999 mengambil keputusan untuk melangkah seiringan dengan JIM dalam mendepani perubahan semasa.

    JIM yang dilihat sedang melalui proses transisi dari sudut organisasi dijangka akan memindahkan segala aktivisme dan asetnya ke sebuah ‘rumah baru’ yang dinamakan IKRAM (Pertubuhan IKRAM Malaysia).

    Katanya lagi, jawatankuasa pusat JIM dalam Perhimpunan Perwakilan Nasional (PPN), 18 Disember 2010 telah mencadangkan bahawa status akhir JIM adalah pembubaran. Sebelum itu, dalam PPN Khas pada 24 Julai tahun lepas, JIM turut meminta ahli-ahlinya menganggotai IKRAM, namun aktiviti semua institusi JIM dan yang melibatkan pihak luar perlu diteruskan hinggalah IKRAM mengambil peranan JIM dengan baik.

    KARISMA mengambil pendirian untuk bersama-sama JIM menjayakan IKRAM. Sehubungan perkara itu, jawatankuasa KARISMA Nasional mencadangkan agar KARISMA dibubarkan dan sebuah pertubuhan mahasiswa baru ditubuhkan di bawah IKRAM. Segala pengalaman dan aset maknawi KARISMA juga dipindahkan dan diteruskan dalam wadah baru tersebut.

    Menurut Abdullah, apa yang berlaku kini adalah proses perubahan ke arah kebaikan. Mengambil contoh hijrah Rasulullah s.a.w. dari Makkah ke Madinah, tempat yang lebih kondusif untuk perkembangan dakwah, sejarah menyaksikan peribadi para sahabat yang dibentuk di Makkah terus mendukung perjuangan Rasulullah di Madinah.

    “Harapan yang sama kita dambakan daripada ahli-ahli KARISMA agar berganding bahu menjayakan wadah baru mahasiswa nanti dengan lebih cemerlang,” katanya.

    Memperkukuh kesatuan, menurut beliau lagi, bermakna membuka ruang kesatuan antara mahasiswa, mengelakkan perbezaan yang mungkin wujud dan mencari titik-titik persamaan demi kebaikan bersama. Wadah baru itu nanti perlu berperanan menjadi persatuan mahasiswa utama untuk membela kebajikan warga siswa dan anggota masyarakat seluruhnya.

    Abdullah Omar turut menyentuh tidak kurang daripada enam perkara penting sama ada yang berkait langsung dengan KARISMA mahupun yang menyangkut kepentingan umat secara keseluruhan.

    Mengenai ‘survival’ umat Islam seluruh dunia, khususnya di Palestin, beliau mengingatkan bahawa isu Palestin adalah isu perjuangan bagi seluruh umat Islam. Sejak dahulu lagi KARISMA telah bekerjasama dengan institusi-institusi yang memperjuangkan isu Palestin secara khusus seperti Aqsa Syarif dan Pusat Kecemerlangan Palestin (PACE). Justeru, beliau berharap ahli-ahli KARISMA dan wadah mahasiswa yang baru nanti akan terus aktif menyokong perjuangan membebaskan bumi Palestin.

    Beliau juga meluahkan rasa bimbang dengan tindakan kerajaan persekutuan yang ketika melancarkan Program Transformasi Ekonomi (ETP) pada 25 Oktober 2010 lalu hebat menggariskan langkah-langkah positif bagi memulihkan ekonomi negara, namun menyelitkan juga satu ‘langkah ke belakang’ apabila mahu menjadikan Malaysia sebuah hab pusat hiburan malam bagi memacu industri pelancongan. Langkah ini termasuk menyasarkan kewujudan sekurang-kurangnya 10 kelab malam baru menjelang 2014. Setiap kelab malam ini pula dikatakan dapat menampung sehingga 900 pengunjung dalam satu masa. Perkara ini sudah pasti mengundang masalah sosial dan mahasiswa, katanya, tidak akan teragak-agak untuk menyatakan bantahan sekiranya masa depan negara bakal tergadai oleh anasir-anasir negatif sebegini.

    Selain itu, pengumuman kerajaan menstruktur semula subsidi ke atas barangan seperti petrol, diesel, gas dan gula menyebabkan harga barang-barang keperluan naik. Meskipun matlamatnya dikatakan untuk membantu golongan miskin, namun mereka turut menerima kesan kenaikan ini secara langsung kerana ramai rakyat berpendapatan rendah masih bergantung kepada diesel dan petrol. Golongan ini tidak lagi sekadar menggunakan basikal atau berjalan kaki sahaja. Mahasiswa yang hanya bergantung kepada pinjaman turut terkena tempiasnya. Penjimatan yang dimaksudkan oleh kerajaan masih kecil jika dibandingkan dengan perbelanjaannya yang besar dan cuma menguntungkan sesetengah pihak. Isu yang lebih utama ialah kerajaan perlu memerangi rasuah habis-habisan dan pembaziran dihentikan.

    Mengenai larangan berpolitik kepada mahasiswa, KARISMA berpendapat kerajaan perlu adil dalam menangani isu ini. Akta Universiti dan Kolej Universiti (AUKU) yang melarang mahasiswa berpolitik dilihat lebih ‘keras’ kepada kumpulan propembangkang, sebaliknya lebih ‘lunak’ kepada kumpulan prokerajaan.

    “Bagi KARISMA, menjadi anggota sebuah parti, menjadi calon dalam pilihanraya, terlibat dalam kempen atau menyatakan sokongan terhadap suatu parti itu merupakan soalan kedua. KARISMA tidaklah terlalu obses untuk memperjuangkan kebenaran mahasiswa berpolitik. Isu mahasiswa menganggotai sesebuah parti itu tidak menjadi keutamaan KARISMA. Apa yang penting adalah mahasiswa tidak harus dikongkong dan diperkotak-katikkan dengan kenyataan, undang-undang dan tindakan yang kabur,” tegas Abdullah.

    Sebagaimana ucapan dasarnya pada perhimpunan lepas, rancangan FIDAK (Fikrah Islam Dominan Alam Kampus) yang dilancarkan KARISMA sejak 2007 terus diberi penekanan istimewa. Tahun ini, FIDAK melangkah ke tahap kedua (RF2) sehingga 2013. Kalau RF1 memberi fokus kepada tarbiah ahli dan pejanaann dana, RF2 memberi tumpuan kepada kebajikan ahli dan masyarakat kampus, meningkatkan hubungan dengan semua pihak serta melaksanakan pengambilan disasar (targeted tajnid). RF3 yang disasarkan sehingga 2015 pula akan memimpin pandangan umum (POL) dan melibatkan diri secara langsung dalam pilihan raya kampus.

    Impian KARISMA untuk menyaksikan syariah terlaksana di Malaysia pada 2020 selari dengan mesej Menteri Pengajian Tinggi, Datuk Seri Khaled Nordin dalam satu penulisannya bahawa kepentingan melahirkan graduan berkualiti bukan sekadar memenuhi tuntutan pekerjaan semata-mata, tetapi perlu menyumbang kepada kekuatan modal insan, berintegriti, amanah, beretika dan peduli akan dosa pahala, memiliki nilai kerohanian seperti pemaaf, berkasih sayang dan tolong-menolong serta berjiwa besar yang bukan sahaja berilmu tetapi tinggi dengan keluhuran budi.

    Abdullah turut mengajak hadirin merenungi dan berasa bimbang dengan laporan Exit Survey: Generic Student Attributes (GSA) mengenai elemen moral dan profesional mahasiswa Malaysia yang rendah (lelaki 57.7%; wanita 73.3%), apatah lagi negara kerap dibanjiri dengan berita-berita khalwat, pembuangan bayi, pelacuran dan penyalahgunaan dadah yang melibatkan pelajar IPT.

    Walau apa pun senarionya, KARISMA percaya satu daripada takrifan negara maju adalah maju aspek rohaninya. Pembangunan fizikal sebuah negara perlulah selari dengan pembangunan rohani masyarakat negara tersebut.

    “Meletakkan impian pelaksanaan syariah menjelang 2020 adalah suatu impian optimis yang perlu diyakini oleh ahli KARISMA kerana kita mengharapkan negara ini maju dalam menterjemahkan perlembagaannya ‘Islam sebagai agama Persekutuan’. Hal ini bermakna Islam bukan sahaja menjadi agama dalam majlis rasmi, tetapi diterjemahkan menjadi agama yang boleh membawa negara ke arah kemajuan yang hakiki seperti yang diinginkan oleh Islam,” ujarnya.

    Beliau berharap rancangan FIDAK akan diteruskan pertubuhan mahasiswa baru di bawah IKRAM nanti.

    Sebelum berundur, Abdullah Omar berpesan agar ahli-ahli KARISMA yang kental semangat mudanya tidak lupa untuk bergandingan dengan ‘orang-orang lama’ yang sarat pengalaman. Sikap paling utama yang perlu dipupuk oleh ahli KARISMA adalah meraikan kerja yang telah dilaksanakan oleh orang lain, khususnya para senior dalam jamaah.

    “Bangkitlah menggarap perubahan, memperkukuh kesatuan dan memastikan pengalaman, peranan serta pendedahan yang diperoleh KARISMA selama ini dibawa ke medan baru dalam IKRAM,” demikian beliau menutup bicara.


    Artikel Asal : Website Ikram

    Friday, January 7, 2011

    How Muslim are Treated in USA


    At the end of the day ,


    1. 13 people stood-up for the muslim women

    2. 6 orang menyokong cashier tersebut

    3. almost majority or 22 peoples did absolutely nothing !



    Kesimpulan untuk 13 orang mengalahkan 6 orang , saya kira ramai masyarakat amerika masih rasional dan mumayyiz dalam menilai seseorang adalah teroris atau insan biasa . Nampaknya , mereka masih cerdik daripada mempercayai kata-kata dusta tentang islam yang hinggap dibibir-bibir pemerintah mereka .



    Untuk perkara 3 pula , "almost majority did absolutely nothing "

    saya kira ini bukan saja di US , tapi kerap juga berlaku di negara kita !!



    So, pikir2 kan lah ....

    Man Ana

    Sebuah syair karya Sheikh Yusuf Al-Qaradawi dan diabadikan dalam bentuk nasyid oleh kumpulan Brother satu masa dulu .






    Ana in saaltal-qouma 'anni man ana
    jika ditanya aku tentang siapakah aku,
    Ana mu`minun sa a'isyu dauman mu`mina
    akulah mukmin yang akan hidup sebagai mukmin
    Falya'lamil-jami'u 'anni ha huna
    maka ketahuilah semua orang aku di sini,
    Lan anhani lan antani lan arkana
    tidak akan terhina atau terpesong maupun cenderung



    Inni ra`aitullaha fi akwanihi
    sesungguhnya Aku melihat Allah dalam ciptaanNya,
    Wa sami'tul shautul-haqqi fi qur`anihi
    dan aku dengar suara kebenaran dalam QuranNya.
    Wa lamastu hikmatahu wa faidha hana`ihi
    dan aku sentuh hikmahNya dan belai kasihNya
    Fi siratil-mukhtari fi imanihi
    dalam sirah mereka yang terpilih imannya



    Ana mus-hafun yamsyi wa islamun yura
    Akulah Mushaf yang berjalan dan Islam diperlihatkan
    Ana nafhatul-ulwiyyatun fauqats-tsara
    akulah angin meniup tinggi atas setiap pelayar
    Al-kaunu li wa li khidmati qad sukhira
    alam ini bagiku dan bagiku khidmat yang telah dimudahkan
    Wa li man ana, ana lilladzi khalaqal-wara
    dan untuk apa aku, aku untuk yang menciptakan semuanya



    Ana kaukabun yahdil qawafila fits-tsara
    Akulah bintang yang menunjuk qafilah dalam perjalanan,
    Wa ana syihabun idza ra`aitul munkarat
    dan akulah kejora jika kulihat kemungkaran2
    Ma li siwa nafsun ta'uddu 'alasy-syira
    tiada bagiku selain jiwa yang menentang kejahatan
    Qad bi'tuha lillahi wallahusytara
    telah aku jualkannya pada Allah dan Allah membelinya.



    kredit:isketambolaus

    Thursday, January 6, 2011

    Sabarlah jundullah....

    Sabda Rasullallah :


    بأني علي الناس زمان الصا برقيهم علي دینه آالقابض علي الجمر

    –راویهة التر مذي-



    “Akan datang kepada manusia satu zaman di mana orang yang sabar dalam agamanya sebagai orang yang memegang bara api”


    -Riwayat At-Tirmizi-



    Sabarlah dalam agama ,


    Kerana maharnya....





    Allah berfirman :


    إن الله اشنري من المؤمنين أنفسهم وأمولهم یأن لهم الجنة

    “Sesungguhnya Allah membeli dan orang-orang mukmin itu jiwa raga dan harta mereka dengan ganjaran syurga. "







    ..SYURGA..

    Bumiputera Melayu dan Perniagaan



    InsyaAllah hari ni kita akan sembang satu topik . Actually , bagi sesetengah orang topik ni tak la menarik sangat . Tapi bagi saya , perbincangan perihal orang melayu dan bisnes adalah satu perbincangan tentang survival yang tak berkesudahan . Bagi saya, tak de masalah kalau saya beri komen yang berguna untuk bangsa majoriti ni .


    Sebenarnya , saya obsess dengan bisnes . Selain bisnes adalah pekerjaan Rasulallah sebelum kerasulan Baginda , Bisnes juga disabdakan oleh baginda sebagai 9/10 daripada sumber kekayaan . Juga diharuskan oleh Islam berdasarkan firman Allah yang bermaksud , “Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba’ ”.


    Selain itu , saya sendiri pernah menempa pengalaman berniaga sejak di tingkatan satu . Walaupun waktu tu saya cuma buat perniagaan tempahan ala-ala black market dan menjual barang-barang nonsense di tengah-tengah suasana pengajaran dan pembelajaran , tapi detik-detik itulah yang menyedarkan saya yang sebenarnya perniagaan juga adalah suatu seni dan cabaran .


    Alhamdulillah , lepas masuk MRSM pun saya masih terus berniaga . Dengan menggunakan sedikit kematangan yang ada ,saya cuba jual badge yang mengandungi mesej-mesej islamik . Memandangkan ramai pelajar pada waktu tu yang sukakan style dan trend , menjual sesuatu seperti “teen stuff” adalah suatu kretiviti dalam perniagaan .



    "Business is something like you’re trying to decide other people’s decision for the sake of your profit , weather they buy from you or they will just ignore you ."


    Pertama-tamanya , korang mesti jelas tentang kenapa artikel ni ditulis bersama tajuk ‘Melayu’ . Sebenarnya , tak kira bangsa apa sekalipun , atau sesiapa saja yang sedang membuka ruang keaiban untuk dikritik , pada saat itu kritikan yang membinalah perkara yang amat diperlukannya . Jadi , dalam kes ni target saya ialah orang melayu yang berniaga . Sejak 3 Jun 1991 saya dilahirkan , dah banyak kali proses jual beli berlaku dengan jayanya antara saya dengan peniaga-penjual atau sesiapa saja walaupun rakan . Daripada sekecil-kecil jual beli seperti membeli chewing gum 5 sen hinggalah jual beli besar-besaran membeli jersey bolasepak secara pukal .


    Namun , dalam suka duka saya membeli barang atau barang dijual kepada saya , ada beberapa peristiwa yang saya tak penah lupakan . Pernah sekali , sorang pakcik melayu sebuah restoran berdekatan rumah saya cuba jual sup ekor yang dah basi kepada saya , bilaperasan yang sup ekor yang saya beli dengan harga RM7 tu dah basi , memang tension tak terkira . Lastly , saya buat keputusan untuk boikot kedai tu sampai kiamat .


    Selain tu , saya pernah juga hadapi melayu yang berniaga tapi tiada skill untuk menarik pelanggan . Pernah saya ke sebuah restoran untuk beli nasi pataya , then lepas 15 minit tunggu pon masih takde orang nak ambik order , saya sendiri kena pesan nasi tu di kaunter . Tak penah terjumpa restoran seteruk ini sebelum peristiwa nih . Memang tension . Bukan saja takdak skill malah mereka sendiri seakan-akan tak mahu pelanggan datang membeli di kedai mereka . Kadang-kadang , buat saya terfikir tujuan mereka membuka perniagaan .


    Thirdly ialah peristiwa yang berlaku 2 kali gradually dalam sehari di mana kedua-dua restoran mengakhiri kembara saya membeli makanan pada satu petang dalam keadaan lapar dengan pulang tanpa membeli apa-apa makanan . Restoran pertama disebabkan keterlupaan peniaga untuk membeli frence frice yang sepatutnya dimasukkan dalam satu set chicken chop . Peniaga itu membalas saya dengan ayat selambanya , “dik , saya tak boleh jual chicken chop lagi sebab terlupa beli frence frice “ . What a nonsense !




    Kemudian , restoran kedua pula membuatkan saya berang apabila makanan yang di order masih tak disiapkan walaupun sudah hampir dua jam . Akhirnya , dua restoran yang dibuka untuk tujuan keuntungan , menafikan keuntungan mereka sendiri . Saya pulang dangan hampa , bukan lagi kerana lapar , tapi kerana kecewa dengan sikap bangsa sendiri . Sebagai seorang yang berjiwa keusahawanan , saya tidak dapat menerima sikap ini dalam dunia perniagaan .


    Apa yang paling menyedihkan , setiap kali peristiwa-peristiwa jual beli yang diketegorikan failed ini berlaku , ianya adalah jual beli dengan peniaga melayu sebab setiap peristiwa yang berlaku ni adalah dalam kategori membeli makanan . Jujurnya , dalam bab makanan saya memang dididik dari kecil lagi supaya membeli makanan yang halal dan jauh dari syubhah . Nak cari yang halal tu mungkin mudah , tapi nak cari yang jauh dari syubhah ramai yang abaikan . Setuju ?


    Selain membeli untuk menjauhkan syubhah dan memastikan kehalalan makanan , saya membeli pada peniaga melayu untuk tujuan support , bagi saya sikap dengki-mendengki yang hina dan melingkupkan komuniti peniaga melayu akan serba sedikit hilang dengan mengamalkan budaya support-menyapport ini . Selain itu , budaya support-menyapport ni lah yang membuatkan bisnes-bisnes cina berjaya dan terus hidup mekar bagaikan cendawan tumbuh selepas hujan . Saya kagum dengan mereka kerana budaya support bukanlah budaya jahiliyyah tetapi budaya yang dianjurkan oleh Islam sendiri !


    bbc.co.uk


    Kadang-kadang saya pernah merasakan yang kelemahan perniagaan bumiputera melayu adalah berpunca daripada pekerja-pekerjanya yang bekerja sambil lewa , dan bermalasan tetapi mengharapkan imbuhan daripada majikan . Walaubagaimanapun , inilah sikap sesetengah orang melayu yang merosakkan sesuatu institusi perniagaan dalam komuniti peniaga melayu .


    Selain saya mempersoal profesionalisme sesetengah peniaga melayu , saya juga kagum dengan kemajuan sesetengah syarikat-syarikat bumiputra melayu yang lain yang sedang membangun dan berkembang dengan mendapat sokongan daripada masyarakat . Bagi saya , orang melayu harus lebih kreatif dan berfikiran jauh dalam perniagaan . Kreativiti dalam perniagaan adalah suatu seni . Saya suka definisi ini ,


    Creativity is not just the domain of a talented few. We are all creative. It is highly likely that your creativity has been diminished by social norms and life experience, but it can be fostered and revived. You may not even think you are creative, but that is not true. Creativity is our birth right, it is part of what makes us human.”(sumber : www.score.org)


    Lihat , kreativiti adalah hak kelahiran kita . Sesiapa saja memiliki kreativiti ,walaupun ianya memerlukan masa untuk tumbuh dan dibina berdasarkan pencarian ,dan digilap daripada pengalaman dan pemerhatian . Ibaratnya ,jika anda memulakan perniagaan hari ini , berdasarkan tempo pengurusan perniagaan kemungkinan selepas 3 tahun anda akanmendapat ilham baru dan menemui kretiviti berdasarkan 3 tahun anda bermandi-mandian dalam dunia perniagaan , maka sudah pasti pada hari-hari yang seterusnya perniagaan anda sudah matang dan menemui hala tuju yang berbeza berdasarkan kretiviti dan ilham yang ditemui setelah 3 tahun membuka perniagaan . Pada waktu itu , anda cuma perlu menunggu keuntungan masuk kedalam poket seluar anda . Tetapi , cuba bayangkan jika pada hari yang ke 50 anda sudah give-up dan berputus asa . Makanya , perniagaan tadi hanya mengundang kerugian , susah payah , dan membuang masa .


    Jadi di sini saya akan senaraikan beberapa perniagaan bumiputera yang dilihat berkembang maju dalam tempoh beberapa tahun yang lepas hingga ke hari ini .


    Radix Fried Chicken daripada Syarikat HPA



    Serba ringkas tentang radix fried Chicken (RFC) ini korang boleh google sendiri lah . Tapi , apa yang saya nak sembang di sini ialah soal kreativiti yang telah ditemui oleh syarikat HPA sendiri setelah beberapa tahun dalam perniagaan . Apa yang kreatif tentang RFC nih ialah ia adalah satu-satunya ( kalau tak silap ) restoran franchais yang menyajikan resepi ayam goreng organik dan menggunakan produk-produk beraskan herba dalam penghasilan pemakanan .


    Berdasarkan website HPA ,


    “Ayam organik adalah ayam yang diternak bebas daripada enzim babi @ makanan yang dilarang oleh agama Islam. Ayam yang diternak secara organik adalah ayam yang diberi makan seperti ekstrak herba yang kaya dengan bahan antioksida dan antikanser seperti halia, kunyit, pandan, habbatus sauda dan limau purut. Tanpa penggunaan antibiotik, tidak menggunakan hormon, beta agonist dan salbutamol. Faktor permakanan juga adalah penyumbang utama kepada daya tahan ayam daripada serangan penyakit. Bermakna ayam organik adalah ayam yang hanya makan makanan yang organik seperti spirulina dan tidak memakan dedak.”



    Walaupun belum ada cawangan dibuka di setiap negeri seluruh Malaysia , tetapi RFC mencatatkan rekod yang baik sepanjang tarikh pembukaannya dan berjaya membuka cawangan baru dari semasa ke semasa walaupun terdapat cabaran daripada pihak-pihak yang tak bertanggung jawab .


    Jadi , kawan-kawan diluar sana , sesiapa yang berjiran dengan restoran RFC nih , anda boleh lah mula menyokongan produk yang segar , organic lagi halal nih . Tak perlu lah ke restoran franchais yang lain , sebab kerajaan menyeru kita supaya menyokong produk tempatan .


    Maklumat lanjut anda boleh ke website rujukan HPA : http://duniaherbahpa.com/tag/radix-fried-chicken/


    #Suitable for vegetarian


    Kohalal




    Kohalal adalah kedai yang menyediakan barangan halal buatan bumiputera . Produk yang dibekalkan adalah terdiri daripada pelbagai jenis termasuk produk tenusu , jus , frozen food , fertilizer dan sebagainya . Alhamdulillah , saya rasa inilah alternative kepada umat islam untuk mendapatkan makanan yang diyakini halal dengan mudah .


    Maklumat lanjut anda boleh ke laman web kohalal sendirik : http://kohalal.com/



    Sekian Selamat Maju Jaya……